Geliat Ekonomi Digital di Pasar Bunga Terbesar di Indonesia


Dok: Pribadi


Pagi itu suasana begitu cerah, matahari tidak terlalu panas terik, saat itu saya putuskan untuk pergi ke Pasar Bunga Rawa Belong untuk mencari beberapa bunga untuk keperluan pribadi. Karena lokasi yang tidak begitu jauh dari rumah saya putuskan untuk berjalan kaki untuk menuju ke sana, cukup sekitar 5 menit perjalanan.

Sesampainya di pasar tersebut, tenyata sudah sangat ramai kendaraan yang hilir mudik masuk ke pasar, suasana jalan didepan pasar terlihat pula sudah cukup ramai. Pasar bunga rawa belong ini memang pasar yang cukup unik, pasar yang disebut-sebut sebagai pasar bunga terbesar di Indonesia ini terdiri dari 2 buah gedung yang terpisahkan oleh jalan raya. Saya kemudian putuskan untuk masuk kedalam pasar, dan memang sudah sangat ramai saat itu terlihat banyak bunga warna-warni yang sangat indah, saat itu mungkin saya hanya mengidentifikasi beberapa jenis bunga yang saya ketahui, diantaranya ada mawar, anggrek, lili, krisan dan banyak jenis lainnya yang saya kurang kenal namanya. Pasar ini memang sangat besar untuk sebuah pasar yang fokus untuk menjual bunga, dan barang yang dijualpun tergolong sangatlah lengkap.


Sejarah Pasar Bunga Rawa Belong

Ternyata Pasar Bunga Rawa Belong menyimpan sejarah yang cukup unik, pasar ini dulunya merupakan sebuah kawasan pemukiman penduduk ini banyak warganya yang bercocok tanam tanaman anggrek. Dikala itu banyak warga yang berprofesi sebagai petani sekaligus penjual bunga, hasilnya pun didapatkan bahwa penjualan bunga yang semakin meningkat. Berasarkan inisiasi pemerintah saat itu yaitu oleh gubernur DKI Jakarta kala itu, Ali Sadikin, penduduk yang awalnya berjualan di pinggir jalan pun direlokasi ke sebuah los pasar.
Dok. Pribadi

Seiring berjalanannya waktu permasalahan kemudian kembali muncul dimana, petani anggrek mulai kehilangan lahan untuk pertanian karena pesatnya pembangunan ibukota saat itu. Penduduk sekitar kemudian beralih dari profesi petani bunga menjadi pejual bunga, dimana mereka bekerja sama dengan para petani di berbagai daerah, seperti : Bandung, Sukabumi, Bogor, dan Malang.
Dok. Pribadi

Perkembangan sangat pesat dialami oleh para penjual bunga kala itu, sehingga pemerintah DKI kala itu memutuskan untuk membangun sebuah kawasan pasar yang, merupakan cikal bakal pasar rawa belong yang saat ini kita kenal. Pembangunan pasar yang dari awal pembangunan hanya terdiri dari satu tempat, terus dikembangkan oleh pemerintah hal ini dapat dilihat bahwa saat ini pasar bunga rawa belong memiliki dua buah bangunan pasar yang besar yang saling berseberangan, dimana salah satu gedung bisa dikatakan di khususkan untuk menjual barang yang sifatnya untuk mempercantik keindahan bunga ataupun aksesoris untuk dekorasi bunga. Pasar bunga rawa belong seolah menjadi sebuah saksi sebuah perkembangan sebuah perekonomian yang mungkin dulu berawal dari sebuah pemukiman biasa menjadi sebuah tempat penjualan bunga terbesar di Indonesia.

Pengalaman Bertransaksi di Pasar Bunga Rawa Belong

Dok. Pribadi
Setelah berkeliling akhirnya saya menemukan bunga yang sesuai dengan yang dicari, tentunya dari sisi jenis bunga dan harga yang ditawarkan oleh penjual. Harga yang ditawarkan bervariasi tergantung dari jenis bunga dan juga jumlahnya, bunga mawar dijual sekitar 10 ribu pertangkai kemudian bisa pula membeli dalam bentuk bunga ikatan yang berisi sekitar 20 bunga. Tentu saja semakin banyak kita beli maka akan semakin murah harganya dibandingkan dengan membeli pertangkai. Saya sendiri saat itu memutuskan untuk membeli buket bunga seharga 200 ribu, setelah saya melakukan tawar menawar dengan beberapa penjual bunga sampai akhirnya saya putuskan untuk memilih buket yang sesuai. Nah bagi yang ingin membeli buket bunga tidak usah khawatir karena para penjual disana sudah sangat terlatih untuk menghias bunga, dan harga nya juga kita bisa sesuaikan dengan budget yang kita miliki.

Dengan sigap terlihat penjual kemudian merangkai bunga-bunga sesuai dengan permintaan saya, bunga dipotong kemudian dirangkai dengan cantiknya. Setelah selesai saya pun kemudian membayar sesuai dengan harga yang disepakai, saya mengeluarkan 2 lembar uang dengan pecahan seratus ribu rupiah, untuk saya berikan ke penjual. Kemudian saya mengamati kondisi kios tersebut, ternyata saya temukan ada mesin EDC yang bisa digunakan untuk transaksi non tunai. Saat itu spontan saya tanya kepada penjual, sambil menunggu pesanan saya dipacking, "bu sudah lama pakai mesin ini?" ya sudah sekitar setahunan saya pakai jawab penjual tersebut, saat itu saya berbincang santai dengan penjual itu, ternyata memang sudah banyak pembeli yang menggunakan transaksi non tunai disana. Saya bertanya terkait dengan persentase nya, untuk penggunaan transaksi non tunai ini penjual tersebut mengatakan bahwa sekitar 40 persen pembeli sudah menggunakan transaksi non tunai. Dalam benak saya memang tidak menyangka, sebuah pasar tradisional yang mungkin dianggap kuno ternyata sudah sangat berkembang cara pembayarannya. Dari penuturan penjual tersebut transaksi pembelian bunga mengunakan non tunai pun akan semakin meningkat, terlebih apabila memasuki ketika hari-hari besar jumlah transaksinya akan berkali lipat hari biasa. Pengunaan transaksi non tunai ini akan mempermudah proses pembayaran.
Dok. Pribadi

Transaksi Non Tunai, Why Not ?

Dari hasil perbincangan dengan penjual bunga tersebut memang dirasakan transaksi dengan menggunakan non tunai menjadi meningkat, ada saja pembeli yang memilih untuk membayar dengan transaksi debit atau kredit. Penjual sendiri merasa bahwa transaksi menjadi lebih nyaman dan mudah, kemudian dapat pula menanggulangi ketika ada penipuan dengan menggunakan uang palsu. Dari pengalaman beberapa pembeli pun memberikan tanggapan positif karena dengan menggunakan transaksi non tunai sekarang tidak perlu lagi membawa uang cash ke pasar. 
Dok. Pribadi

Dari hal tersebut terlihat bahwa perkembangan transaksi digital yang mengedepankan transaksi non tunai telah merambah sampai tingkat pasar tradisional yang mungkin terlihat kurang modern dan tertinggal dari sisi fasilitas. Hal tersebut seperti yang saya dapati ternyata geliat pertumbuhan ekonomi digital sudah terasa sampai ke Pasar Bunga Rawa Belong, memang ini menjadi hal yang sangat positif karena saat ini masyarakat tengah menghadapi era ekonomi digital dimana uang secara fisik mulai berkembang menjadi alat pembayaran non tunai. Ekonomi digital saat ini mungkin secara tidak sadar sudah merasuk kedalam setiap aktivitas masyarakat dari setiap lini masyarakat, tidak berlebihan apabila menyimpulkan bahwa era digital sudah didepan mata kita.

Ucapkan Selamat Datang Era Ekonomi Digital

Ekonomi digital mendorong individu untuk mengembangkan pengunaan teknologi dalam pengambilan keputusan ekonomi. Uang sendiri merupakan alat pembayaran utama yang berlaku di masyarakat, dalam perkembangannya pembayaran yang awalnya menggunakan pembayaran tunai (cash based) mulai berkembang ke arah non tunai (non cash ). Pembayaran non tunai sendiri juga mengalami perubahan dari yang awalnya menggunakan kertas yang sering kita kenal sebagai giro dan cek, berkembang menjadi pembayaran yang paperless yang sering kita gunakan. Penggunaan pembayaran paperless yang jamak kita gunakan seperti transfer dana elektronik dan penggunaan card based yaitu kartu debit, kartu kredit, dan kartu pra bayar.

Perkembangan ekonomi digital pada saat ini sendiri meningkatkan penggunaan pembayaran non tunai, Bank Indonesia sendiri sebagai regulator membagi menjadi 2 transaksi pembayaran non tunai yaitu :

1. APMK

Dok. @bank_indonesia
Alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) merupakan instrumen pembayaran non tunai yang meliputi penggunaan pembayaran menggunakan :

a. Kartu ATM atau Debet

Pembayaran menggunakan kartu debet merupakan pembayaran yang bersumber dari simpanan pemegang kartu, yang akan berkurang ketika melakukan transaksi. Pada penggunaan kartu ini akan dikenakan biaya adminitrasi atau biaya transfer antar bank ketika melakukan pembayaran transfer antar bank. Manfaat yang bisa didapatkan antara lain mempercepat dan mempermudah transaksi, kemudian para pengguna kartu debet haruslah behati-hati dengan penyalahgunaan kartu atau kemungkinan fraud.

b. Kartu Kredit

Pembayaran menggunakan kartu kredit merupakan pembayaran yang bersumber dari pinjaman, yang dapat digunakan untuk pembayaran ataupun tarik tunai. Pengguna kartu kredit akan dimanjakan dengan banyaknya manfaat yang bisa didapatkan seperti kecepatan dan kemudahan dalam transaksi, kemudian banyaknya penawaran dari penerbit seperti reward point, pembayaran yang bisa dicicil, dan juga diskon tertentu. Disamping kelebihan tentunya kartu kredit memiliki resiko dalam penggunaanya antara lain potensi untuk penyalahgunaan kartu, denda ketika kita telat membayar tagihan, dan juga dikenakan biaya tahunan.

2. Uang Elektronik

Dok. bi.go.id
Uang elektronik yang diatur oleh Bank Indonesia merupakan penggunaan pembayaran yang memenuhi beberapa unsur sebagai berikut :

  • Diterbitkan atas dasar uang yang disetor terlebih dahulu.
  • Nilai uang tersebut akan disimpan dalam suatu media baik chip atau server.
  • Uang elektronik tersebut dapat digunakan untuk alat pembayaran kepada pedagang yang bukan penerbit uang tersebut
  • Nilai uang yang disetor dikelola oleh penerbit dan bukan merupakan simpanan yang diatur dalam undang-undang.

Uang elektronik sendiri dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, seperti penggolongan menurut media penyimpanan maka kita bisa golongkan menjadi berbasis chip dan berbasis server. Kemudian apabila digolongkan menurut pencatatan data maka akan dibagi menjadi registered dan unregistered, perbedaannya adalah pada identitas dari pengguna apakah tercatat dalam data penerbit.

Pengunaan uang elektronik memang akan memberikan akses yang cepat terhadap pengguna, namun yang perlu dipahami adalah uang tersebut bukanlah termasuk pinjaman sehingga tidak termasuk hal yang dijamin oleh LPS dan tidak memiliki bunga.

Pasar Tradisional di Masa Depan

Dok. https://ekbis.sindonews.com

Kedepan dengan perkembangan  ekonomi digital, tentu saja penerapatan untuk pasar tradisonal tidak bisa diabaikan sehingga konsekuensi untuk penerapan basis ekonomi digital haruslah mejadi fokus pemerintah dan seluruh manajemen pasar tradisional yang ada di Indonesia. Sistem pasar haruslah dimodernisasi sehingga bisa menfasilitasi perkembangan ekonomi yang berbasis digital.

Penerapan sistem yang baik tersebut akan berdampak positif dimasa depan untuk penjual dan juga pembeli, karena kunci dari digitalisasi adalah kecepatan dalam merespon suatu hal, sehingga apabila diterapkan kepada prinsip ekonomi maka kemudahan, kecepatan dan keamanan dalam transaksi yang menjadi fokus utama. Saya membayangkan kedepannya ketika kita memasuki pasar tradisional tidak perlu lagi menyiapkan uang cash namun kita dapat bertransaksi dengan mengunakan transaksi non cash saja, cukup mengunakan kartu kita dapat melakukan transaksi apapun.

Cerita tentang Pasar Bunga Rawa Belong ini hanya sepenggal kisah yang menggambarkan bahwa bahwa ada geliat atau sinyal positif bahwa penerapan ekonomi digital sudah sampai ke lini terbawah yang mungkin terlupakan atau luput dari pengamatan. Tugas pemerintah, sebagai regulator untuk dapat mempermudah akses untuk hal tersebut, kemudian juga promosi, sosialisasi dan edukasi merupakan hal yang tak kalah pentingnya untuk menjadi fokus bersama pula.

Ekonomi Digital #Ecodigi

Comments

  1. Players should know their funds are safe and secure on the platform, so it is always a good idea to publish information about licenses and certificates, making such info easily accessible. An online on line casino is a massive, time-consuming project that calls for severe monetary funding. Online gambling platforms require intensive and painstaking planning, but when serious about 1xbet what features to incorporate and methods to use, operators should also to|must also} consider which ones to avoid.

    ReplyDelete

Post a Comment