Belajar Gotong Royong dan Kegigihan Dari Warga KBA Kebon Jeruk untuk Budidaya Jamur Tiram di IbuKota Jakarta


Pagi itu waktu masih menunjukkan jam 7 pagi matahari telihat mulai naik, namun cuaca di Jakarta sudah cukup panas terik. Saya putuskan untuk datang berkunjung ke Kampung Berseri Astra (KBA) Kebon Jeruk. KBA Kebon Jeruk merupakan sebuah rintisan budidaya Jamur Tiram di Kota Jakarta yang dibantu oleh Astra Intenational dengan programnya Kampung Berseri Astra. KBA Kebon Jeruk sendiri merupakan satu diantara 76 Kampung Berseri Astra di Seluruh Indonesia. Kampung Berseri Astra sendiri merupakan sebuah program Corporate social responsibility yang  diinisiasi oleh Astra Grup. Program KBA ini diharapkan mampu mengembangkan kampung yang ada di Indonesia mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program CSR Astra yang diterapkan untuk KBA memiliki nama empat pilar, keempat pilar tersebut adalah Kesehatan, UMKM, Pendidikan dan Lingkungan.
Dok. Pribadi

Kampung Berseri Astra Kebon Jeruk merupakan sebuah kampung Astra yang terkenal akan budidaya jamur tiram yang dilakukan oleh warganya. Ketika mendengar budidaya jamur, tentu saja kita pasti merasa heran apakah mungkin sebuah tanaman yang identik dengan cuaca yang dingin bisa hidup di daerah kota besar seperti Jakarta yang memiliki udara yang cukup panas. Sejatinya memang jika menilk lebih jauh tentang tanaman jamur tiram ini, jamur yang memiliki habitat asli di daerah dataran dengan ketinggian antara 400-800 meter diatas permukaan laut dengan suhu udara sekitar 20`C dengan kelembaban udata sekitar 70% sampai 80%.

Melihat bagaimana habitat asli jamur yang jauh berbeda dengan karateristik keadaan linkungan di Jakarta pada umumnya, tentu saja dalam fikiran kita merasa bagaimana cara untuk mengembangan sebuah tanaman yang hampi tidak mungkin untuk tumbuh. Namun di sebuah kampung yang belokasi di Jalan Melur, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, nampaknya paradigma itu seolah hilang dimana ketika Astra lewat program KBA nya mendaulat sebagai kampung budidaya jamur. Hal tersebut juga tergambar dari apa yang saya lihat dan amati dari kesempatan saya untuk berkunjung kesana.

Budidaya Jamur Tiram di Kampung Berseri Astra Kebon Jeruk

Dok. Pribadi

Berawal dari kenginan warga yang ingin memberdayakan dan mengembangkan potensi dari kampungnya merupakan cikal bakal dari KBA Kebon Jeruk. Kampung di jalan Melur, Kebon Jeruk sejatinya terdiri dari 6 RT, yang masyarakatnya terlihat begitu ramah dan tentu saja sepanjang jalan kita bisa melihat sebuah lingkungan yang begitu terawat rapi.

Pagi itu saya berkesempatan untuk bekunjung ke lokasi yang dijadikan warga sebagai tempat untuk membudidayakan jamur tiram, sebuah taman yang begitu hijau menjadi latar dari tempat budidaya jamur tersebut yang seolah menjadi sebuah oase di udara yang hari itu saya rasa cukup terik panas. Pagi itu saya bertemu dengan sekelompok ibu-ibu yang telihat sedang merawat dan membersihkan tempat budidaya jamur tersebut. Saat itu saya bertemu dengan ibu Titi salah satu warga yang menjadi pengelola dari KBA Kebon Jeruk, kemudian saya mengajak berbincang tekait dengan budidaya jamur yang di lakukan masyarakat sekitar.
Dok. Pribadi


Kemudian Ibu Titi membawa saya untuk melihat sebuah tempat yang telihat tertutup yang merupakan media tanam dari tanaman jamur itu sendiri. Saat itu memang bertepatan dengan saat untuk melakukan panen jamur, sehingga terlihat beberapa ibu-ibu sedang melakukan panen jamur. Saya memasuki sebuah tepat yang tebuat dari kayu yang tertutup dengan sebuah jaring yang berwarna hitam. Ketika memasukki tempat tersebut terasa udara di dalamnya terasa cukup lembab dan basah. Tempat yang kemudian setelah saya amati merupakan tempat yang disiapkan untuk menanam jamur-jamur dan saya juga menyaksikan sendiri bagaimana cara jamur tersebut dipanen.

Saat itu ibu Titi menjelaskan bahwa rumah tempat merawat jamur yang saya datangi ini bernama adalah kumbung. Kumbung sendiri dapat diartikan sebagai sebuah bagunan yang diisi rak-rak yang berguna untuk meletakkan Baglog. Selanjutnya saya diberikan penjelasan terkait dengan Baglog,yang merupakan sebuah media tanam yang digunakan untuk meletakkan bibit jamur tiram. Mendengarkan penjelasan tesebut saya sangat tertarik untuk mendengar lebih lanjut terkait dengan, bagaimana cara awal dalam mengembangkan budidaya  jamur tersebut. Kemudian sambil melakukan panen jamur saya berbincang-bincang dengan bu Titi, sambil saya memperhatikan cara beliau melakukan panen jamur tersebut.

Jamur yang Ditanam Warga Sempat Mati

Dok. Pribadi

Dibalik keberhasilan warga dalam mengembangkan budidaya jamur tiram, ternyata tersimpan sebuah perjuangan masyarakat dalam mengembangkannya. Pada saat masa awal pengembangan jamur yang dilakukan masyarakat, belum seperti  yang saat ini terlihat. Pada awalnya tutur Ibu Titi, masyarakan menanam jamur dilakukan tidak di Kumbung, melainkan ditanam di rumah warga masing-masing. Bermodalkan dengan dua buah media tanam (baglog) untuk setiap rumah warganya, dan pengetahuan yang masih kurang saat itu tentu saja tidak dapat menghasilkan jamur yang optimal. Pada saat masa tersebut jamak dijumpai bahwa jamur yang dibudidayakan warga tidak dapat berkembang dengan baik bahkan tidak kunjung panen yang didapati warga.

Pada saat itu kemudian warga masyarakan dibantu oleh program Astra, membuat sebuah tempat yang dikhususkan untuk melakukan penananman jamur, atau yang jamak kita sebut Kumbung. Sebuah kumbung pun menjadi solusi budidaya Jamur yang dilakukan masyarakat , untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dan benar saja dengan menggunakan sebuah tempat khusus untuk budidaya jamur, hasil yang didapatkan menjadi lebih produktif dan mudah dalam perawatannya. Untuk saat ini setiap hari warga KBA Kebon Jeruk dapat melakukan panen jamur setiap hari, yang dilakukan sekitar jam 7 pagi setiap harinya. Bisa dibayangkan  bagaimana produktifnya budidaya jamur yang dilakukan masyarakat saat ini dengan pengelolaan yang baik. 

Gotong-Royong Merupakan Kunci Keberhasilan Budidaya Jamur di KBA Kebon Jeruk

Dok. Pribadi

Dari keberhasilan yang dirasakan diatas ternyata kunci keberhasilan dari masyarakat kampong Melur adalah gotong-royong. Terlihat warga yang saya temui saat itu sepakat bahwa, gotong-royong merupakan kunci utama dari keberhasilan warga dalam mengembangkan budidaya jamur. Bagaimana tidak untuk merawat kumbung yang digunakan untuk menanam jamur tidak lah menjadi hal yang mudah, dimana harus dipastikan bahwa kelembaban udara harus cukup dan tidak kurang tentu saja hal ini menjadi tantangan untuk daerah Jakarta yang dikenal cukup panas ini.
Dok. Pribadi

Untuk mengatasi pemasalahan tersebut masyarakat sekitar harus menyisihkan waktunya untuk melakukan penyiraman setiap hari 2 kali, yang biasa dilakukan setiap pagi dan sore hari. Untuk mengatasi hal tersebut warga sekitar bersepakat untuk mengerjakan hal tersebut secara bersama, gotong royong dengan kesadaran bahwa hal tersebut demi kemanjuan kampun daerahnya. Bukan hanya itu perawatan dan juga pemanenan jamur pun dilakukan segara gotong royong. Masyarakat daerah Menur Kebon Jeruk memiliki cara yang cukup unik untuk melakukan hal tersebut. KBA Kebon Jeruk yang sejatinya tediri atas 6 RT memiliki jadwal tersendiri untuk melakukan perawatan terhadap jamur-jamur yang ada. Pada setiap satu minggu akan ada 1 RT yang bertugas untuk melakukan pemanenan dan perawatan terhadap jamur-jamur tersebut, kemudian hal itu akan belanjut ke RT beikutnya pada minggu selanjutnya, hal itu akan berulang seterusnya sesuai jadwal tersebut.

Dari penuturan dan pengamatan saya saat beinteraksi dengan warga, tidak terlihat keterpaksaan atau bahkan ketidakseriusan dari masyarakat untuk melakukan hal tersebut, sebaliknya bahwa masyarakat begitu antusias untuk merawat dan membudidayakan lingkungan.

Pengelolaan Hasil Panen Menjadi Beragam Olahan Produk

Dok. Pribadi

Saat itu waktu sudah mulai beranjak siang, saat itu saya melihat warga sudah selesai untuk melakukan panen jamur hari itu. Saya tertarik untuk sekaligus membeli jamur Tiram yang saat itu masih segar baru dipanen, saya membeli 10 ribu untuk sejumlah hampir 1 Kg jamur. Sambil melakukan penimbangan  jamur yang saya beli, saya tertarik untuk mengetahui seberapa jauh jamur tersebut sudah dipasarkan. Dari penuturan bu Titi, bahwa saat ini jamur sudah diolah dan dijual menjadi banyak produk olahan selain menjual jamur mentah ke warga sekitar. Macam produk olahan tersebut seerti kripik jamur dan nasi jamur yang dapat dipesan langsung ke warga.  Dan untuk penjualan sendiri rata-rata pemesanan nasi jamur sendiri sekitar 100 bungkus ketika untuk sebuah acara, dan juga untuk kripik jamur sendiri sudah dijual di Jakarta dan daerah di luar Jakarta. Tentu saja hal tersebut membuat saya kagum, terkait dengan kreativitas dan kemauan masyarakat yang begitu tinggi untuk memberikan nilai lebih terhadap barang produksinya.
Dok. Pribadi

Memasuki sebuah pekembangan era kedepan tidak hanya menyimpan permasalahan namun juga peluang yang sangat besar bagi masyarakat. Pendampingan dan pengembangan program di masyarakat pada masa saat ini memang perlu dikembangkan, dimana dengan hal tesebut masyarakat dapat mengembangkan keunikan kampungnya masing-masing. Penerapan program Kampung Beseri Astra Kebon Jeruk ini, saya rasa dapat menjadi potret yang menggambarkan bahwa ketika kampung di Indonesia ini diberikan ruang yang baik maka akan dapat memiliki dampak yang luas untuk masyarakat sekitar.

Comments

  1. Casino de Resorts (JTEC) - Missouri Gaming Commission
    Casino 보령 출장샵 de 여수 출장샵 Resorts, Inc. (JTEC) 의정부 출장마사지 - Member for: United States. Casino de Resorts is a joint venture between 춘천 출장마사지 the MGM Resorts, 광주 출장안마 Inc.,

    ReplyDelete

Post a Comment